Malam yang ranum menyuguhkan berjuta bintang. Sungguh aku ingin cahayanya menembus tiap kulitku, namun sia sia... cahaya lampu terlalu tebal membungkus kota.Akhirnya aku hanya bisa diam. duduk di sebuah sudut sambil mendengarkanmu bercerita banyak hal tentang kemampuanmu.
kau mulai merambah tentang diriku yang ada dalam imagimu. Aku terbelalak kaget ketika aku tau ada aku yang sudah terangkai rapi dalam benakmu. Aku seperti apa dan akan berguna apa untukmu. Seketika itu aku buang semua kekagumanku terhadapmu. Sebuah pertalian yang aku tawarkan sudah terputus dengan keangkuhanmu. Sekali lagi aku bukan apa yang ada dalam imagimu, tapi aku adalah aku. Yang sesungguhnya ingin berjalan di sisimu sebagai makhluk yang bebas.
Huffff... dan aku tersadar, dengan berjalan disisimu aku tidak mendapatkan tanganmu, maka aku memilih untuk berjalan sendiri. Dan malam itu ketika malam mulai gugur kau baru tersadar jika aku sudah hilang dari sisimu.
E. Sumaryati
0 komentar:
Posting Komentar