22
April 2011. Suasana romantis segera terasa begitu memasuki area panggung
terbuka di pelataran Candi Prambanan senin malam lalu. Langit dihiasi banyak
bintang meski tanpa purnama. Ketika mulai memasuki panggung terbuka, cahaya
temaram di tembok-tembok pintu masuk semakin menarik hati. Sekilas panggung
terbuka tersebut terlihat lebar, namun setelah diamati lebih detail panggung
tersebut sempit memanjang.
Adapun
penontonnya ditempatkan pada tiga buah sisi yang mengarah ke bentuk setengah
lingkaran. Bagi Anda yang duduk di bagian tengah dan sayap barat sedikit
menguntungkan, sebab dapat melihat Candi Prambanan menjulang. Pemandangan Candi
Prambanan yang disorot lampu kekuningan menjadi latar belakang pementasan. Namun
pemandangan demikian tidak berlaku bagi penonton yang duduk di sayap timur. Penonton
yang duduk di
sisi ini tidak bisa melihat kemegahan candi.
Malam
itu, saya datang bersama rombongan
mahasiswa mata kuliah CCU untuk pertama
kalinya. Beberapa rombongan wisatawan asing juga tampak menempati tempat duduk
di bagian tengah dan sayap barat. Ballet
Ramayana dimulai pukul setengah delapan dan berakhir pada pukul setengah
sepuluh. Pertunjukan dimainkan dalam dua babak.
Sinopsis Cerita
Adegan
dibuka dengan tarian yang mempesona. Babak pertama mengisahkan sayembara yang
diadakan oleh Prabu Janaka untuk menentukan pendamping putrinya, Shinta. Rama Wijayalah
yang menjadi pemenang. Babak selanjutnya petualangan Rama Wijaya besama Shinta diikuti
oleh adik Rama di hutan Dandakala. Di hutan mereka bertemu Rahwana yang
kemudian menaruh hati pada Shinta karena diduga jelmaan Dewi Widowati. Rahwana lalu
menyususn strategi untuk mendapatkan Shinta. Mula-mula ia mengubah pengikutnya
menjadi kijang cantik dan lincah. Shinta tertarik dan meminta Rama
menangkapnya. Akhirnya Rama pun pergi meninggalkan Shinta untuk menangkap
Kijang. Shinta dijaga oleh adik Rama, namun kemudian Shinta ditinggal sendiri
dengan dilindungi lingkaran penjaga, karena adik Rama menyusul sang kakak.
Malang
perlindungan itu gagal dan Shinta berhasil diculik oleh Rahwana setelah
sebelumnya Rahwana menyamar sebagai Durna. Babak selanjutnya adalah upaya Rama
membebaskan Shinta dibantu oleh Sugriwa. Babak ini berakhir dengan kisah Anoman
obong. Saat Rahwana berhasil dibunuh, Shinta terselamatkan. Namun sayang, kepercayaan Rama pudar dan
menyangka Shinta sudah tidak suci. Untuk membuktikan kesuciannya, Shinta
membakar dirinya. Terbuktilah bahwa Shinta masih suci. Rama dan Shinta pun
akhirnya kembali menjadi pasangan kekasih.
Kesan
Dari
kisah yang dipertunjukan di Ballet Ramayana, saya terkesan pada beberapa hal. Pertama,
nilai pengabdian: Sebut saja pengabdian adik Rama terhadap
kakaknya, Shinta terhadap Rama, bahkan pengikut Rahwana pun memiliki tingkat
pengabdian yang tinggi. Kedua, penghormatan
terakhir bagi yang telah meninggal. Jika disaksikan dengan seksama, setiap kisah
kematian pasti ditandai dengan prosesi tarian penghormatan. Baik itu kematian
tokoh antagonis maupun protagonis. Dari sini saya terkesan akan nilai
penghormatan terhadap kematian. Tidak peduli siapapun itu.
0 komentar:
Posting Komentar