Blogroll

Pages

Senin, 05 Maret 2012

Anak-anak Gubug di Senin Sore

Hari ini membuka mataku
hari ini membuka hatiku
hari ini memberi tahuku apa yang dapat ku perbuat untuk kehidupan..
refleksi mimpi kanak-kanak

***

 Mira, Rahma dan Frida. Lihat saja bagaimana mereka menekuni buku. Tanpa sadar sedikitpun bahwa kamera mencuri keindahan dari hati mereka. Sore seperti biasa mereka bermain-main di jalan gang-gang desa. berkejar-kejaran dan pasaran.
Sedangkan di Gubug ada anak-anak yang sedang bermain-main membaca cerita. Mereka membaca majalah Bobo, mereka-reka ekspresi dari tokoh yang mereka baca. Ramai. Tidak kalah ramai dengan anak-anak yang bermain di luar Gubug.
Tidak heran Mira, Rahma, Frida dan anak-anak lainnya pun tertarik untuk melongok ke Gubug. Awalnya hanya melihat.

Saat tangan kulambaikan ke arah mereka, mereka malah lari malu-malu. saat kupanggil nama mereka, mereka hanya tersenyum.Anak Gubug malah semakin menjadi. Membaca cerita semakin keras. Anak-anak semakin asyik mencuri lihat. Aku pun tidak lagi melambai atau memanggil.
Begitu anak Gubug merasa capek, mereka bilang mau bermain sepak bola. Setelah menghabiskan segelas air putih dengan beberapa tegukan mereka berlalu dengan sepeda.
Tidak lama kemudian, datanglah Mira, Rahma dan Frida. Malu-malu mereka mengatakan mau belajar. "Oh God!"
Buku anak-anak ala kadarnya. Majalah Bobo yang aku punya hanya 5 buah, sudah di bawa pulang anak gubug yang lain 2 buah. Maka dengan polos mereka mengambil buku seadanya. Pahit sekali saat melihat mereka harus menikmati buku pelajaran yang tidak menarik sama sekali.
Maklum selama ini aku baru mengumpulkan buku-buku sastra dan bukan buku anak-anak. Akh ingin sekali segera mendapatkan buku anak-anak. *lagi cari nich.. ada yang mau nyumbang?*
Dan hari itu aku tahu, betapa mereka membutuhkan warna baru dalam kehidupan. tidak sekedar buku pelajaran atau persegi empat yagn selalu dipelototi di rumah.
Anak Gubug sedang latihan berbicara bahasa Inggris

Kehidupan ini memiliki begitu banyak kemungkinan. Maka biarkanlah anak-anak ini mengetahui sebanyak-banyaknya kemungkinan yang mungkin akan menjadi kehidupan mereka.

Bahwa komputer tidak sekedar alat mengetik, bahwa internet tidak hanya sekedar FB, bahwa kesenian tidak sekedar Sinetron. Bahwa ada begitu banyak dunia dengan begitu banyak kehiduapan. Bahwa setiap manusia adalah dunia bagi setiap jiwa. bahwa jiwa adalah kehidupan.



Mereka pengen segera nendang bola!

0 komentar:

Posting Komentar