Blogroll

Pages

Rabu, 29 Februari 2012

Pengantar Ala Kadarnya

Membaca adalah partisipasi perjuangan, karena kata-kata adalah senjata.

Sekitar beberapa jam yang lalu saya di daulat oleh Eka Sumaryati untuk membuatkan akun blog untuk taman bacaanya. Segera saya menyetujui tanpa pikir panjang maupun adu argumen.

Meskipun sudah ada berjuta-juta akun informatif di internet juga blog-blog informatif yang repost maupun karya personal saya tetap dengan semangat membuat akun ini. Menurut Eka akun ini nantinya akan menampung kontribusi karya-karya tulis dari peserta taman bacaan yang juga digerakkannya.


Bukan sekedar untuk memfasilitasi para pujangga baru tentu saja. Celoteh dalam bentuk tulisan adalah semacam kontribusi nyata karena membutuhkan pemikiran lebih dalam daripada lisan. Penulis yang buruk sekalipun tetap memikirkan beberapa hal sekaligus saat menulis, tata bahasa, pilihan kata, ide pokok, referensi pendukung dan sebagainya. Seorang penulis pastilah seorang pembaca juga pemikir.

Betapun 'biasanya' karya yang dibuat dan dipublish nantinya setiap orang tetap berhak untuk menikmati karya intelektual dan menginterpretasikannya serta menangkap kesannya secara personal, jika karya mereka dapat mengispirasi maka itu adalah bonus si penulis, dan jika karyanya dianggap sebagai celoteh ketinggalan jaman maka setidaknya ia turut mewarnai jaman itu sendiri, dan apabila karyanya tidak mendapat perhatian sama sekali setidaknya si penulis sudah berusaha untuk berkontribusi.

Lagi pula membaca adalah proses yang menyenangkan, jika suatu bacaan tidak membuat seseorang berselera maka ia bisa meninggalkannya begitu saja tanpa perlu ada perasaan pakewuh terhadap si empunya karya. Karena membaca adalah proses yang jujur jika seseorang tidak menyukai suatu macam bacaan maka ia akan meninggalkannya, jika seseorang menyukainya maka ia akan memburunya.

Bagi penulis pemula jangan khawatir jika tulisan kita tidak digemari bahkan oleh temen-teman kita sendiri. Selama proses kratif itu jujur dan sungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan tempatnya sendiri. Keterbacaan hanyalah soal waktu, dan selera.

Selamat berkarya. Semoga menjadi penerang dalam ketidakmengertian kita.

0 komentar:

Posting Komentar