h6.ggpht.com/ |
Sekitar jam 2 siang, Anon sampai di Gubug Ilmu. Ia tidak sendirian melainkan bersama ke tiga temannya yang mengatakan hendak mengantar Anon belajar di Gubug Ilmu. Masih bertengger di atas sepeda mereka bertanya pada Mbok Wedok (ibundaku tercinta) 'Apa benar ini adalah Gubug Ilmu'. saat itu aku tengah bersiap menyantap terong rebus untuk. Mendengar suara anak-anak itu maka 'lunch' harus ditunda.
Empat sekawan dengan sepeda berukuran sedang berjajar di halaman Gubug. Matahari masih terik dan langit belum tertutup mendung. Walhasil sempurnalah kilatan keringat di pelipis yang terbalut kulit hitam. Aku tersenyum dan menyuruh mereka masuk ke gubug. Dazar anak-anak mereka ribut memain-mainkan ikan beta milik adik lanangku. Mereka baru berhenti setelah aku kembali menemui mereka.
Ke tiga teman Anon adalah Anggit Wibisono, Arya Tyastono, dan Fatur Roman Arda Peratama. Anggit yang cerdas, aktif dan tentu saja hitam manis :), lantas Arya yang ternyata adalah adik dari teman SMA ku, baru kemudian Arda. Dari ukuran badan Ardalah yang paling besar dan Anggit yang paling kecil. Siang itu mereka berempat belajar dan bermain di Gubug. Sejujurnya mereka sempat kaget kenapa Gubug begitu sepi. tentu saja mereka membayangkan Taman Baca yang ramai dan banyak anak-anak lain dengan segala fasilitas keren. Akh semoga mereka tidak kapok untuk kembali datang ke Gubug.
Empat Ninja Hitam
E, Sumaryati
wah,, mbak eka sama mas iben sama2 suka nulis.. klop bgt.. :)
BalasHapusayo mbak eka kapan mampir lagi ke wonosobo?? hehe :D
so sweettt.. nanti aku maen lagi kalau sudah garap skripsi. hehe biar ada bedanya dengan dulu waktu pertama main. ;)
BalasHapus